Lapangan sekolah di man model bangkalan tidak di kelola secara baik sehingga terjadi masalah masalah tersebut, dari awal lapangan sekolah bukan sekedar Dari awal Sekolah Lapangan bukan sekedar metodologi baru, melainkan kembali ke arti “sekolah” yang sebenarnya sebagai suatu tempat bagi peserta secara aktif menguasai dan mempraktekkan proses penciptaan ilmu pengetahuan. prosesbelajar dalam Sekolah Lapangan erat kaitannya dengan pandangan terhadap sifat dasar manusia sebagai mahluk hidup yang aktif dan kreatif yang senantiasa 'haus' akan pengertian tentang arti dan maksud hidup.
perpustakaan di man ini bukan hanya merupakan unit saja yang menyediakan bacaan tetapi menambah pengetahuan dan wawasan bagi murid, penyelenggaraan perpustakaan sekolah harus sejalan dengan visi dan misi sekolah,,, betul tidak.
Tapi yang saya sesalkan adalah kurangnya perhatian dari osis,,, oh bukan maksud saya dari sekolah,,,karna misalkan aj teater bahasa maduranya adalah "lok ebendein" sehingga sedikit demi sedikit ekstra kulikuer berkurang seperti misalkan takraw mmmbb 3 tahun yang lalu masih ada dan sekarang tidak...
Sudahnya sampai disini ooww belumb blumb ada eskul yang baru lagi yaitu eskul jeng jeng jeng,,,, ya betul eskul TARI.... katanya sih yang ngelatih dari TARARA.. sudahya
Sudahnya sampai disini ooww belumb blumb ada eskul yang baru lagi yaitu eskul jeng jeng jeng,,,, ya betul eskul TARI.... katanya sih yang ngelatih dari TARARA.. sudahya
Dan yang terakhir saya harap ada banyak orang yang bermakmum di mushoolla itu bukannya hanya jadi pajangan aj,,, ehehe.. dan satu lagi kalau bisa semisalkan ada pertemuan tuh jangan di musolla kadok... seharusnya menyediakan tempat lain slain muholla
Eskul-nya man yang pertama adalah Drumb band, KIR, teater, PMR, Pramuka,MC, Paskibraka, hemmmbbb apa lagi ya.... oh ya jurnalistik, tim relief, Qiroah, ini semua yang saya sebutin masih segilin tir, maksudnya masih ada banyak lagi... semisalnya pada cabang olahraga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar