Selasa, 13 Desember 2011

tempat ku

         Saya akan menceritakan tentang kampungku yaitu sak sak timur. disana adalah tempat yang sangat indah mungkin paling indah di kabupaten bangkalan, mengapa saya bisa mengatakan itu karena di dalam kampung saksak terdapaty bangunan bangunan kuno yang banyak nilai sejarahnaya. dan disana juga terdapat sungai yang bersih dan pantaslah kampung saksak adalah kampung terbaik se kabupaten bangkalan. secara administratif kampung saksak terdapat dalam wilayah kota bangkalan dan bisa di katakan kampunga saksak adalah pusat kota bangkalan karena jaraknya yang sangat dekat dengan alun alun kota bangkalan jaraknya sekitar 10 detik naik sepeda motor.
          Di saksak terdapat beberapa gedung yang terkenal di bangkalan gedung gedung itu adalah kantor PLN dimana terdapat di saksak barat, yang ke dua adalah Greja maria pastekosta, yaitu gereja terbesar di bangkalan, dan menurut saya gereja itu adalah gereja terbagusdi bangkalan, gedung lainnya adalah kanto POS indonesia yang terdapat di saksak barat. sedangkan di saksak timur terdapat perumahan perumahan warga yang sangat padat penduduknya
         Kampung saksak terdiri dari dua wilayah yaitu saksak barat dan saksak timur. yang keduanya termasuk di kelurahan kraton bangkalan. kedua wilayah tersebut dipisahkan oleh satu jembatan dan satu toko, jembatan itu bernama jambatan bang bawang dan toko bok bok. di wilayahku atau kampungku yaitu saksak timur terdapat satu sungan yang bernama suangai saksak yang mengalir dari bunyok yaitu sebuah wilayah di kampung pongkoran, sampai ke pangeranan.
         kampung saksak sendiri adalah kampung yang sangat bersih dan terletak di pusat kota bangkalan. kampung sak sak juga dalam kelurahan keraton di mana kelurahan keraton menjadi kelurahan trbaik d bagkalan. dan kampungku yaitu kampung saksak timur bersuhu panas. dari sebagian warga yang hidup di kampungku yaitu saksak timur mempunyai kebiasaan masing masing seperti mereka suka bejerka sampai larut malan sampang yang hanya malas bersantai santaian dirumahnya
        Saksak barat terdiri dari 1 rukun warga RW dan 5 rukun tetangga RT. sedangkan di saksak timur terdapat 1 rukum warga RW dan 6 rukun tetangga RT. sebagaian besar warga yang tingga di daerah saya bekerja sebagai seorang pedagang, sebagai pegawai pemerintahan dan merantau ke luar negeri. orang orang di saksak timur terdiri dari ssuku madura , suku jawa, suku china dan sedikit adalah datang dari kota medan yaitu suku batak.
       

my family

           Assalamualaikum wr wb. saya akan menceritakan tyentang keluarga ku, apakah kamu tau? bahwa keluarga ku adalah keluarga besar. dan saya pikir keluarga ku sangatlah keluarga besar. mengapa saya bisa mengatakan itu? karena saya mempunyai seorang ayah seorang ibu dan saya juga mempunyai lima orang saudara laki laki dan juga mempunyai tiga saudara perempuan. saya adalah anak kesembilah dari sembilan saudara. dan nama nama dari saudaraku adalah: hadi prayitno, moh hasan, wiwik sumiati, siti romlah, samsul arifim, agus mustaram, siti rodiah, mohammad idwan dan saya yang paling terakhir yang bernama fajar romadhon.        Saya akan menceritakan tentang keluarga saya . Ayah saya telah pass away. ayah saya meninggal # tahun yang lalu dan pada saat itu saya masih duduk di sekolah menengah pertama alias smp, aaya sangat sedih dan merasa kehilangan sekali sosok bapak. ytang kedua adalah ibu saya ibu saya bernama sumrati dia asli orang madura tepatnya dia berasal dari opamekasan. dan dia tinggal di bangkalan belakangan tahun ini, ibu saya adalah seorang wanita yang sangat kuat, dia sangat tegar dan dia melakukan apa saja demi anakku. ibuku adalah ibu terhebat.
           Yang selanjutnya adalah kakak saya yangv pertama, kakak saya yang pertama bvernama hadi pyaritno dia sekarang tinggal di depok, jawa barat dan bekerja sebagai supir taksi dan dia menmpunyai istri yang bernama linda yang berasal dari medan, sumatera utara. mereka di karuniai dua orang anak. kaka saya yang kedua adalah mohammad asan sekarang dia tinggal di miami, negara bagian florida amerika serikat. sebelumnya dia berada di newyork dan diisana dia bekerja di salah satu restoran.
             Kakak saya yang kedua ini sudah mempunyai seorang istri yang bernama ira febrianti fartini, dia berasal dari socah dan dia tinggal di perumahan man. kaka saya selanjutnya adalah bak wiwik dia mempunyaio seorang suami yang bernam amustofa dan mereka di karuniai seorang anak puti yang di beri nama khalifatul jannah, yang sanagta lucu. dan yang selanjutnya adalah bak romlah dia mempunyai seorang suami yang berasal dari lombok. dan dikaruniai seorang anak dan mereka tinggal di lombok.
             kaka saya selanjutnya adalah agus mustaram yang sekarang sudah pulangh ke madura beberaopa hariyang lalu. sebelumnya agus mustaram bekerja di suatu pabrik otoimotif di prevektur tochigi, asikkaga, japan. disana kaka saya bekerja dan kakak saya yang selanjutnya adalah samsul arifin, dan kakakl saya yang satunya adalah siti rodiyah, dimana situ rodiah adalah seorang gurtu smp. dan kakak saya yang terakhir adalah  mohammad ridwan yang sekarang kuliah di universitas trunojoyo.

wilayahku


    Saya lahir di pulau yang sangat indah, yang terletak di wilayah jawa timur indonesia dan di dalam pulau ini terdapat empat kabupaten ya benar, pulau yang saya maksud adalah pulau madura. pulau madura  terdiri dari 4 kabupaten, yaitu bangkalan,sampang, pamekasan dan sumenep. dari ke empat kabupaten tersebut kabupaten yang terbaik adalah smenep. karena kabupaten tersebut terdapat wilayah yang sangat indah seperti pantai lombang, pantai lombang di sumenep adalah satu satunya pantai di indonesia yang di tumbuhi dengan pinus udang
    Di kota bangkalan sering kali memperoleh adipura, karena di kota bangkalan adalah kota yang sangat bersih dan tertata kerapiannya. pada waktu musim hujn sering terjadi banjir di bangkalan  dan mengakibatkan liburnya sejumlah sekolah. wiayah lain yang sering banjir adalah kecamatan blega. dan suhu di kota bangkalan sangat tinggi berkisar 34'c yang mengakibatkan bangkalan jika waktu siang hari atau sepulangnya sekolah suhunya sangat panas.
     kampung saksak sendiri adalah kampung yang sangat bersih dan terletak di pusat kota bangkalan. kampung sak sak juga dalam kelurahan keraton di mana kelurahan keraton menjadi kelurahan trbaik d bagkalan. dan kampungku yaitu kampung saksak timur bersuhu panas. dari sebagian warga yang hidup di kampungku yaitu saksak timur mempunyai kebiasaan masing masing seperti mereka suka bejerka sampai larut malan sampang yang hanya malas bersantai santaian dirumahnya
     Rumahku memanglah kecil tapi rumahku adalah istana ku dimana terdapat bebagai peristiwa d hipup ini yang terjadi di dalam rumahku yang bagus tersebut. rumahku terdapat tiga kamar tidur dan terdapat 1 kamr mandi terdapat dapur dan terdapat ruang tamu dan sekaligus ruang tamu itu d jadikan ruang keluarga karena memang kuakui rumah saya tidak begitu luas untuk di tempati keluarga besar sepert keluarga saya ini. tetapi walaupun begtu aku mempunyai rumah seperti ini tidak pernah mengeluh krena rumahku memang terbaik,, hehehe sudahya .
      Dan masa-masa hidupku lebih banyak habis dalam kamar sewa. Membaca buku yang itu-itu saja, mendengarkan musik yang juga itu-itu terus, menulis hal yang tidak jauh dari topik yang itu-itu juga, lalu kemudian terlelap hingga hari berganti dengan kegiatan yang itu-itu lagi. Sungguh kehidupan yang sederhana.

kamarku

      Tempat kesukaanku selama ini di dalam rumahku adalah kamarku sendiri. selama beberapa hari ini, aku mengamati keadaan kamarku yang bagitu rapi. Aku sendiri heran kenapa bisa serapi ini. Memang tidak ada orang lain yang membersihkannya karena aku belum memiliki orang lain itu. Maka, aku sendiri yang membersihkan kamarku itu.
       Beberapa waktu yang lalu kamarku sempat tidak karuan. Pakaian ada di mana-mana. Makanan kecil tersebar di sana sini. Sampah-sampah lain berhampuran di setiap sudut kamar. Benar-benar berantakan.
Lantas, aku mencoba mengamati apa yang sebenarnya terjadi dengan diriku. Ketika kamarku itu berantakan, nampaknya hidupku juga lagi berantakan. Tidak karuan. pelajaranku tidak terurus. Hidup kerohanian tidak terperhatikan. Serba tidak seimbang. Benar-benar mengerikan.
     Ketika kamarku, pagi itu, aku lihat bergitu bersih dan tertata, nampaknya akupun mengalami kehidupan yang lain. Aku lebih bisa fokus pada prioritas. Aku lebih tahu mana yang perlu aku kerjakan dan mana yang sebaiknya aku abaikan.
     Kamarku selalu memberi signal akan apa yang terjadi dalam kehidupanku.
Maka, akhir-akhir ini aku begitu rajin membersihkan dan menata kamar. agar dapat memberikan sesuatu yang lain dalam hidupku yang begitu berguna.

wilayahku

Secara arbitrase teritorial, wilayah hidupku tidak lebih dari sepetak objek geografi sempit. Hanya sebuah kamar dan sebagainya berukuran 7x17 meter yang disesaki sebuah meja, kursi, lemari, dan beberapa perabot lain yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Penjelajahan spasial hidupku pun hanya terbatas pada jalan-jalan yang kulalui untuk menuju tempat tugas dan warung kelontong yang kadang-kadang diselingi oleh transisi sejenak, bermeditasi dalam ruang pete-pete, ojek, atau becak.
Dan masa-masa hidupku lebih banyak habis dalam kamar sewa. Membaca buku yang itu-itu saja, mendengarkan musik yang juga itu-itu terus, menulis hal yang tidak jauh dari topik yang itu-itu juga, lalu kemudian terlelap hingga hari berganti dengan kegiatan yang itu-itu lagi. Sungguh kehidupan yang sederhana.

Saya tidak terlalu suka bersosialisasi dengan manusia lain karena keberadaan mereka tidak lebih dari gangguan yang mengesalkan. Kebanyakan orang di sekitarku cenderung manipulatif. Mereka suka sekali memanfaatkan orang lain demi kepentingan mereka sendiri. Kucoba untuk bertoleransi dengan kelakuan-kelakuan macam itu, tapi rasanya sulit. Semakin diberikan toleransi, perilaku manipulatif tersebut justru makin menjadi-jadi. Karena itu kuputuskan untuk membatasi pergaulan dengan manusia lain. Untuk mencegah pertemuan dengan orang-orang manipulatif lainnya.

Hanya segelintir orang yang kukenal tidak manipulatif dan semua orang ini memiliki ciri yang sama. Mereka tahu benar, seluas apa wilayah personal mereka. Mereka tidak pernah mau mencaplok wilayah orang lain, atau pun meminta agar wilayahnya digarapkan.

Semua orang punya wilayah pribadinya masing-masing. Jangan pernah melangkah atau meminta masuk ke wilayah orang lain hingga pemiliknya sendiri yang menawarkan.

Sang idola

Apa yang harus aku lakukan? Berilah aku saran! Aku benar-benar pusing.
Apabila masalahku ini berlarut-larut dan aku tidak segera menemukan pemecahannya, aku khawatir akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan kegiatanku dalam masyarakat. Lebih-lebih terhadap dua permataku yang manis-manis: Gita dan Ragil.

Tapi agar jelas, biarlah aku ceritakan lebih dahulu dari awal.
Aku lahir dan tumbuh dalam keluarga yang -katakanlah-- kecukupan. Aku dianugerahi Tuhan wajah yang cukup cantik dan perawakan yang menawan. Sejak kecil aku sudah menjadi "primadona" keluarga. Kedua orang tuaku pun, meski tidak memanjakanku, sangat menyayangiku.

Di sekolah, mulai SD sampai dengan SMA, aku pun --alhamdulillah-juga disayangi guru-guru dan kawan-kawanku. Apalagi aku sering mewakili sekolah dalam perlombaan-perlombaan dan tidak jarang aku menjadi juara.

Ketika di SD aku pernah menjadi juara I lomba menari. Waktu SMP aku mendapat piala dalam lomba menyanyi. Bahkan ketika SMA aku pernah menjuarai lomba baca puisi tingkat provinsi.Tapi sungguh, aku tidak pernah bermimpi akhirnya aku menjadi artis di ibu kota seperti sekarang ini. Cita-citaku dari kecil aku ingin menjadi pengacara yang di setiap persidangan menjadi bintang, seperti sering aku lihat dalam film. Ini gara-gara ketika aku baru beberapa semester kuliah, aku memenangkan lomba foto model. Lalu ditawari main sinetron dan akhirnya keasyikan main film. Kuliahku pun tidak berlanjut.

Seperti umumnya artis-artis popular di negeri ini, aku pun kemudian menjadi incaran perusahaan-perusahaan untuk pembuatan iklan; diminta menjadi presenter dalam acara-acara seremonial; menjadi host di tv-tv; malah tidak jarang diundang untuk presentasi dalam seminar-seminar bersama tokoh-tokoh cendekiawan. Yang terakhir ini, boleh jadi aku hanya dijadikan alat menarik peminat. Tapi apa rugiku? Asal aku diberi honor standar, aku tak peduli.

Soal kuliahku yang tidak berlanjut, aku menghibur diriku dengan mengatakan kepada diriku, "Ah, belajar kan tidak harus di bangku kuliah. Lagi pula orang kuliah ujung-ujungnya kan untuk mencari materi. Aku tidak menjadi pengacara dan bintang pengadilan, tak mengapa; bukankah kini aku sudah menjadi superbintang. Materi cukup." Memang sebagai perempuan yang belum bersuami, aku cukup bangga dengan kehidupanku yang boleh dikata serba kecukupan. Aku sudah mampu membeli rumah sendiri yang cukup indah di kawasan elite. Ke mana-mana ada mobil yang siap mengantarku. Pendek kata aku bangga bisa menjadi perempuan yang mandiri. Tidak lagi bergantung kepada orang tua. Bahkan kini sedikit-banyak aku bisa membantu kehidupan ekonomi mereka di kampung. Sementara banyak kawan-kawanku yang sudah lulus kuliah, masih lontang-lantung mencari pekerjaan.

Kadang-kadang untuk sekadar menyenangkan orang tua, aku mengundang mereka dari kampung. Ibuku yang biasanya nyinyir mengomentari apa saja yang kulakukan dan menasehatiku ini-itu, kini tampak seperti sudah menganggapku benar-benar orang dewasa. Entah kenyataannya demikian atau hanya karena segan kepada anaknya yang kini sudah benar-benar hidup mandiri. Yang masih selalu ibu ingatkan, baik secara langsung atau melalui surat, ialah soal ibadah.
Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus mengorbankan rumah tanggaku demi kegiatan kemasyarakatanku, ataukah sebaiknya aku menghentikan kegiatan kemasyarakatan demi keutuhan rumah tanggaku? Atau bagaimana? Berilah aku saran! Aku benar-benar pusing!***

pidato

INDONESIAN’S INDEPENDENCE DAY

Assalamu’alaikum Wr. Wb

First, I want to say thank you to Allah, who give me a time to speech in this special moment. Also to Prophet Muhammad, his families, and his friends.

The Indonesian Declaration of Independence was officially proclaimed at 10.00 a.m. sharp on Friday, August 17, 1945. The declaration marked the start of the five year diplomatic and armed-resistance of the Indonesian National Revolution, fighting against the forces of the Netherlands until the latter officially acknowledged Indonesia's independence in 1949. In 2005, the Netherlands declared that they recognized Indonesian independence is in 1945, not 1949.

Every year on 17th August, Indonesia’s celebrate the Independence Day. It’s very fun. There are a lot of contest, like Panjat Pinang. And in Istana Merdeka, they are having ceremony. May be, some of you go to have celebrate. You must be spirit in the Independence Day, you look our hero, and they are held the pass to gain freedom. And us, we’re as the student, we have to have spirit to celebrate the Independence Day. If you confess you’re Indonesia’s people, you must care about Indonesia, the Independence Day of Indonesia, and all of Indonesia you must like, because it’s your country.