Akan tetapi, banyak juga dampak negative (dalam Islam Mudhorot), sehingga menimbulkan syubhat (antara halal dan haram) dan Ulama’ pun harus bermusyawarah. Seperti halnya HP. Mungkin di tangan Ustadz, HP sebagai alat komunikasi. Tapi di tangan remaja atau dewasa, HP bisa menyebabkan lupa dalam ibadah, seperti SMS-an, Facebook-an yang menyebabkan lupa waktu dan sholat pun bisa tertinggal.
Padahal, dengan adanya teknologi yang canggih, dapat menyebabkan Islam menjadi Islam Modern. Sebenarnya baik buruknya suatu teknologi tergantung dari pemakainya, jika kita menggunakan teknologi itu dengan baik maka hukumnya halal. Jika kita menggunakannya dengan buruk, maka humkumnya Haram. Karena teknologi adalah Bid'ah, tapi Bid'ah itu ada yang Hasanat dan ada yang Sayyiat.
Al-Marhum K.H Abdur Rahman Wahid atau yang kita kenal "Mbah Gusdur" itu juga menggunakan teknologi berupa Hand Phone. Tapi Mbah Gusdur menggunakannya dengan hal-hal yang baik. Bahkan jika Mbah Gusdur mau menelepon atau SMS, Beliau tidak pernah memasang nomor seseorang ke kontaknya. Beliau langsung memasukkan nomor yang diinginkan untuk menelepon dan SMS.
Maka dari itu, meskipun teknologi begitu canggih, tapi Iman seorang Muslimin dan Muslimat harus lebih canggih dan kokoh sehingga kita tidak dijajah oleh teknologi yang canggih dan modern. Gunakanlah teknologi sebagai sarana dan fasilitas pendukung untuk memudahkan pekerjaaan dan komunikasi seperti Telepon, HP, computer/ Laptop, dan lain-lain. Sehingga teknologi tidak berdampak negative dan selalu membawa manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar